RENCANA
SKRIPSI
PENGARUH
KEDISIPLINAN GURU AGAMA TERHADAP PRILAKU SISWA (STUDI KASUS PADA MTSN SAKTI)
A.
Latar Belakang Masalah
Disiplin merupakan fenomena dari segala sesuatu azas atau
dasar akan menentukan tujuan yang ingin dicapai. Dalam setiap usaha pedoman
atau azas untuk melaksanakan usaha tersebut mutlak harus ada, karena dengan
adanya pedoman maka usaha tersebut berjalan menurut pedomannya.
Sebenarnya kedisiplinan itu merupakan suatu sikap untuk
menampakkan kemauan dan kesediaan untuk mentaati, mematuhi dan mendukung
sepenuhnya ketentuan, peraturan undang-undang norma-norma dan nilai-nilai yang
bersumber dalam suatu organisasi. Untuk mengungkapkan kedisiplinan dari alam
menjalankan suatu tugas sudah merupakan prinsip etika yang penting bagi guru dalam
menjungjung nilai kebijakan, yang sangat disayangkan banyak guru kita yang
kurang disiplinan waktu, kedisiplinan kedisiplinan bersih, kedisiplinan rapi
berbusana, disiplin sopan bicara, menerapkan kesiswa, disiplin menilai
perilaku. Hal ini sangat mempengaruhi belajar siswa.
Seharusnya disiplin disuatu sekolah akan memperlancar
kegiatan belajar mengajar baik menyankut kegiatan belajar mengajar yang
sifatnya kurikuler maupun yang sifatnya ekstra kurikuler. Dengan adanya
disiplin di sekolah akan sangat bermamfaat dalam pencapaian tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan, setiap personil sekolah. Baik kepala sekolah, guru dan
tenaga adminitrasi terlebih bagi siswa dituntut untuk menjalankan disiplin
sekolah dengan baik.
Guru yang kurang disiplin akan sangat berpengaruh kepada
perilaku siswa yang kurang bersemangat dalam belajar baik dalam kelas maupun
diluar kelas, sehingga timbul permasalahan, tidak tercapainya tujuan
kedisiplinan seperti yang diharapkan
Menurut pantauan penulis di MTsN Sakti pengaruh kedisiplinan
guru agama dalam meningkatkan perilaku siswa masih sangat rendah, karena
disebabkan oleh guru tersebut belum memenuhi dan memahami tentang kedisiplinan
yang telah diterapkan di sekolah seperti disiplin waktu, disiplin kebersihan,
disiplin dalam berbusana, disiplin dalam berbicara, disiplin dalam menerapkan
siswa dan disiplin menilai perilaku siswa. Kedisiplinan guru bertindak dan
berperilaku yang tidak wajar di contohkan kepada siswa maka perbuatan guru
seperti itu merupakan kelemahan bagi seorang guru yang tidak berdisiplin.
Dalam melaksanakan tugas pendidikan di sekolah banyak
guru yang dituntut kesadaran dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pendidik
didasarkan atas penerapan disiplin terhadap perilaku siswa, karena tugas guru
dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian materi pembelajaran saja,
tetapi lebih dari itu guru harus membentuk prilaku siswa dan senantiasa
mengawasi gerak gerik siswa dalam belajar.
Kesiapan guru dalam proses belajar mengajar agak kurang,
sehingga adanya kesulitan bagi guru agama dalam meningkatkan prilaku siswa.
Karena segala perbuatan guru yang diperlihatkan atau tingkah laku guru
merupakan contoh bagi siswanya, agar tidak terjadi penyimpangan perilaku atau
tindakan yang tidak disiplin.
Penelitian ini amat penting dilakukan agar dapat
terungkap tentang pengaruh kedisiplinan guru agama dalam meningkatkan perilaku
siswa di MTsN Sakti. Dalam hal ini guru harus menanamkan disiplin dan
mengarahkan, menjadi contoh, sabar dan penuh kasih saying dalam mengembangkan
pola perilaku siswa. Karena bagaimana siswa akan berdisiplin kalau gurunya
tidak menunjukkan sikap disiplin.
Guru dituntut melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan
penuh tanggung jawab, terutama sekali dalam ketaatan terhadap disiplin sekolah
dalam meningkatkan perilaku siswa, Karena bila terjadi pelanggaran terhadap
disiplin dapat segera diatasi sebagai pengendali, guru harus mampu
mengendalikan seluruh prilaku siswa di sekolah secara tepat waktu dan tepat
sasaran baik dalam memberikan hukuman juga dalam memberikan hadiah.
B.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Sejauh manakah tingkat
kedisiplinan guru agama yang bertugas di MTsN Sakti.
2.
Bagaimana hubungan
kedisiplinan guru agama terhadap perilaku siswa.
3.
Kendala-kendala apa saja
yang dihadapi guru dalam menegakkan disiplin baik untuk dirinya maupun siswa.
C.
Tinjauan Kepustakaan
1. Pengaruh
Pengaruh dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan “daya
kekuatan yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang berkuasa atau berkekuatan
gaib”.[1]
Pengaruh menurutistilah adalah “suatu daya yang ada atau yang timbul dari suatu
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”.[2]
Sedangkan pengaruh yang penulis maksudkan adalah suatu daya upaya yang
dilakukan oleh seseorang untuk merubah gaya pikirannya sehingga dapat mengikuti
dan menjelankan apa yang diperintahkan.
2. Kedisiplinan.
Disiplin menurut bahasa adalah latihan batin dan watak
supaya mentaati tata tertib, kepatuhan pada aturan.[3]
Kedisiplinan adalah “proses mengarahkan/ mengabdikan kehendak-kehendak
langsung, keinginan-keinginan, dorongan, dan kepentingan kepada suatu cita-cita
tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar”.[4]
Kedisiplinan yang penulis maksudkan yaitu suatu kehendak yag dijadikan suatu ketetapan
atau peraturan yang diiringi dengan sangsi-sangsi untuk diarahkan dan dididik
kepada bawahan atau dilaksanakan oleh suatu lembaga pendidikan (sekolah).
3. Guru Agama
Dalam Kamus Bahasa Indonesia guru adalah orang yang
kerjanya mengajar dan mendidik”.[5]
Sedangkan agama adalah “ajaran kepercayaan kepada tuhan”.[6]
Guru agama adalah “ orang yang ikut membina pribadi aktivitas belajar anak dan
engajarkan pengetahuan agama pada anak”.[7]
Sedangkan guru agama yang penulis maksudkan adalah orang yang bertugas mengajar
agama pada siswa-siswi atau melakukan aktivitas mengajar di lingkungan sekolah.
4. Perilaku Siswa
Perilaku siswa menurut bahasa adalah”sikap atau perbuatan
yang berdasarkan pendirian seseorang”.[8]
Perilaku siswa menurut istilah adalah “sikap atau tingkah laku seseorang yang
bertanggung jawab bagi suatu yang dapat mengembangkan kepercayaan pada
dirinya”.[9]
Sedangkan perilaku siswa yang penulis maksudkan adalah sikap siswa yang
beradabtasi dengan segala peraturan yang telah diterapkan disekolah tepatnya di
MTsN Sakti.
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian dalam suatu karya ilmiah merupakan
suatu permasalahan yang sangat penting untuk melihat arah dan sasaran yang
dimaksud dalam suatu permasalahan dalam suatu penelitian adanya masalah yang
dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui sejauh
manakah tingkat kedisiplinan guru agama yag bertugas di MTsN Sakti.
2.
Untuk mengetahui bagaimana
hubungan kedisiplinan guru agama terhadap perilaku siswa.
3.
Untuk mengetahui
kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam menegakkan disiplin baik
untuk dirinya maupun siswa.
Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah:
- Dapat diketahui tingkat kedisiplinan guru agama yag
bertugas di MTsN Sakti
- Dapat diketahui
hubungan kedisiplinan
guru agama terhadap perilaku siswa.
3.
Dapat diketahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam
menegakkan disiplin baik untuk dirinya maupun siswa
E.
Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya
dan masih perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Suhassimi Arikunto mengemukakan
hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasaahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.[10]
Dengan demikian yang enjadi hipotesis dalam penelitian ii adalah sebagai
berikut :
1.
Guru agama di MTsN Sakti masih
ada yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugas.
2.
Siswa kurang berminat
belajar agama karena guru agama kurang disipli
3.
Guru agama tidak mengalami
kendala dalam meningkatkan disiplin
F.
Metode Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTsN
SAkti khususnya kelas VIII.
2.
Subjek Penelitian
Adapun Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII tahun
ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang, terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
3.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun
teknik peliputan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
- Library Research (Penelitian Kepustakaan), yaitu:
Penelitian yang
dilakukan dengan cara mencari data-data dari sumber perpustakaan, baik dengan
membaca buku, artikel atau sumber-sumber lain yang relevan dengan teori
penelitian, sehingga dapat memperkuat landasan penelitian ini.
- Field Research (Penelitian Lapangan), yaitu:
Penelitian yang
dilakukan dengan menitik beratkan pada kegiatan lapangan dalam rangka
mengumpulkan data untuk sampai pada kebenaran. Oleh karena itu perlu digunakan
beberapa teknik pengumpulan data dilapangan.
Adapun teknik yang penulis gunakan
dalam mengumpukan data yaitu sebagai berikut:
- Observasi
Observasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data yakni mengamati langsung atau tidak langsung terhadap
kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam pengumpulan data, penulis
mengadakan observasi langsung terhadap siswa di MTsN Sakti.
- Angket
Angket adalah
pertanyaan tertulis yang diajukan kepada informan. Angket
ini akan disebarkan kepada 31 siswa
di MTsN Sakti yang bertujuan untuk memperoleh data-data yang akurat secara
tertulis.
- Wawancara
Wawancara adalah cara memproleh data
dengan mengajukan pertanyaan (tanya jawab secara terbuka). Wawancara ini
dilakukan untuk melengkapi data-data yang diperoleh melalui angket. Adapun yang
akan diwawancarai yaitu Kepala Madrasah, dua orang guru Aqidah Akhlak di MTsN
Sakti yang dijadikan objek penelitian.
- Dokumen
Dokumen adalah mencatat
dan menganalisa data dari bahan dan catatan yang berkenaan dengan sejumlah
siswa dan guru MTsN Sakti. Metode ini berperan sebagai pendukung atau pelengkap
terhadap data yang diperoleh di lokasi penelitian.
4.
Teknik Analisa
Data
Teknik
pengolahan data dalam penelitian ini penulis menggunaka statistik sederhana
dengan metode distribusi frekwensi perhitungan persentase dari semua alternatif
jawaban pada setiap pertanyaan, sehingga menjadi suatu konsep yang dapat
diambil kesimpulan. Kemudian data angket yang diperoleh dan dapat diolah dengan
menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Nana Sudjana:
P = x 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap.[11]
G. Pedoman
Penulisan
Dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas ini, peneliti berpedoman pada “Buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli 2011”.
DAFTAR
PUSTAKA
E Mulyasa, Menjadi
Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung
: Remaja Rosda Karya, 2005)
Nana Sudjana, Metode Statistik,
(Bandung: Tarsito, 2004)
Saiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002)
Soegarda Purbakawatja H.A.H Harahap, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta : Ikhtiar Baru, tt)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktis (Jakarta : Rineka Cipta, 1996)
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002)
WJS. Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1982)
|
Sigli, 05
Desember 2015
No : Istimewa Kepada
Yth,
Lamp : 1 (satu) berkas Bapak
Ketua STI Tarbiyah
Hal : Permohonan Pengesahan PTI
Al-Hilal Sigli
Proposal di_
Sigli
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : RUKIAH
Tempat/ Tgl.
Lahir : Keumangan,
29-10-1963
NPM : 12218961
Semester
: VII
(Tujuh)
Unit : III (Tiga)
Prodi : S1-PAI
Dengan ini
mengajukan permohonan pengesahan rencana
skripsi berjudul:
PENGARUH
KEDISIPLINAN GURU AGAMA TERHADAP PRILAKU SISWA (STUDI KASUS PADA MTSN SAKTI)
Sebagai bahan
pertimbangan Bapak, bersama ini saya turut lampirkan pertanggung jawaban dan
segala kelengkapannya.
Demikianlah
permohonan ini saya sampaikan semoga Bapak dapat
mengabulkannya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalam
Pemohon,
RUKIAH
NPM.
12218967
JUDUL
CADANGAN:
1. Kemampuan guru dalam
menggunakan media dalam pembelajaran Fiqh pada MTsN Sakti
2. Strategi Guru Agama dalam
mengatasi problema pembelajaran Aqidah Akhlak di MTsN Sakti
|
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH
KEDISIPLINAN GURU AGAMA TERHADAP PRILAKU SISWA (STUDI KASUS PADA MTSN SAKTI)
Diajukan Oleh :
Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal
Sigli
Prodi
: S-I PAI
RUKIAH
NPM.
12218967
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH
PERGURUAN
TINGGI ISLAM
AL-HILAL
SIGLI
TAHUN 2015
[2] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hal. 5
[3] WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum…, hal. 90
[4] Soegarda Purbakawatja H.A.H Harahap, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta :
Ikhtiar Baru, tt), hal. 1301
[5] WJS. Peorwadarminta, Kamus
Umum…, hal. 735
[6] Ibid, hal. 31
[7] Saiful Bahri Djamarah, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hal. 5
[8] WJS. Purwadarminta, Kamus
Umum…, hal. 72
[9] E Mulyasa, Menjadi Guru
Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung :
Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 171
[10] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis
(Jakarta : Rineka Cipta, 1996), hal. 67
0 comments