BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar yang
baik, penggunaan metode mengajar merupakan salah satu hal yang sangat penting
diperhatikan, dan harus sesuai dengan situasi dan kondisi serta materi yang
disampaikan. Dengan menerapkan metode mengajar yang baik dapat menimbulkan minat.
Dalam mempelajari Al-Qur’an Hadits, tidak hanya dapat membaca ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadits saja tetapi juga memahami maknanya dan menafsirkan tentang
masalah yang dibahas, di samping itu juga materi yang akan diberikan mudah
mengerti dan mudah diingat dalam menghafal. Di dalam proses belajar mengajar,
minat belajar merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, di mana guru
secara langsung mengharapkan hasil belajar siswanya meningkat dan memuaskan.
Di MTsN Kembang Tanjong, guru mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits kurang efektif dalam menerapkan metode hafalan dalam pembelajaran
Al-Qur’an Hadits, sehingga minat belajar siswa masih sangat rendah. Selain itu di dalam menerapkan metode menghafal guru hanya
menugaskan untuk menghafal materi yang dijadikan tugas menghafal, selain itu
guru tidak memberikan penjelasan tentang tata cara menghafal yang baik dan
efektif. Seharusnya
guru di MTsN Kembang Tanjong efektif dalam menerapkan metode hafalan sesuai
dengan materi ajar, sehingga siswa dengan cepat mengingat materi ajar dan minat
belajar siswa meningkat.
Menurut pengamatan
penulis, guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada MTsN Kembang Tanjong belum efektif
dalam penerapan metode hafalan, sehingga siswa susah dalam menghafal materi
yang disajikan guru. Sehingga siswa cenderung malas dalam mengikuti pelajaran
Al-Qur’an Hadits dan minat bealajar siswa
berkurang.
Sepanjang
pengetahuan penulis belum ditemukan penelitian yang berkaitan dengan penerapan metode hafalan dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa di
MTsN Kembang Tanjong.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut di atas, maka dapatlah penulis rumuskan beberapa
masalah pokok yang akan diungkapkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1.
Bagaimana
penerapan metode hafalan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
2.
Bagaimana pengaruh
penerapan metode hafalan terhadap minat belajar siswa?
C. Penjelasan Istilah
Untuk menhindari kesalah pahaman para pambaca dalam
memahami judul skripsi ini, ada baiknya penulis menjelaskan beberapa istilah
yang terdapat dalam judul penelitian ini diantaranya adalah:
1. Penerapan
Penerapan adalah proses menerapkan atau mempraktekkan,
atau menyampaikan sebuah metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang
berlangsung. Penerapan menurut bahasa adalah: “berasal dari kata “terap”
artinya juru atau montir, kemudian ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”
menjadi kata penerapan yang artinya pemasangan, perihal, mempraktekan,
menyampaikan, dan lain-lain”[1].
Sedangkan menurut istilah penerapan adalah: “menggunakan ataupun mempraktekkan
sesuatu hal dalam kehidupan sehari-hari.”[2]
Selain arti sebagaimana tersebut di
atas, “penerapan juga dapat diartikan dengan menggunakan, mempraktekkan.”[3]
Adapun penerapan yang penulis maksudkan adalah
menerapkan metode hafalan Al-Qur’an Hadits terhadap minat belajar siswa di MTsN
Kembang Tanjong.
2. Metode Hafalan
Daryanto, menyebutkan bahwa: “metode adalah cara yang
tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam hal ilmu
pengetahuan”.[4] Sedangkan
hafalan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah : “berasal dari kata ‘hafal’
yang berarti telah masuk dalam ingatan, dapat mengucapkan diluar kepala.”[5]
Sedangkan yang
penulis maksud dengan metode dalam tulisan ini adalah suatu proses penyajian
materi pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada
siswa tentang metode hafalan di MTsN Kembang Tanjong.
3. Pembelajaran
Al-Qur’an Hadits
Pembelajaran adalah:
“yang dipelajari atau yang diajarkan”.[6]
Secara umum, pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
yang diperoleh melalui pengalaman individu yang bersangkutan. Menurut W.J.S
Perwadarminta pembelajaran adalah: “proses mendidik atau mengajarkan siswa”[7]. Menurut Dimyanti dan Mudjiono pengajaran dapat diartikan: “sebagai kegiatan untuk mengajarkan
siswa, salah satu cara yang ditempuh guru adalah dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran aktif dan pendekatan ketrampilan proses dalam proses pembelajaran
.”[8]
Jadi pembelajaran adalah suatu urutan langkah-langkah
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa sebagai pembelajar dan guru
sebagai pengajar. Pembelajaran yang penulis maksudkan dalam skripsi ini adalah
sebuah langkah kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru dalam bidang studi Al-Qur’an Hadits pada MTsN Kembang Tanjong dalam hal menerapkan
metode hafalan Al-Qur’an Hadits.
Kata Al-Qur’an berasal dari
bahasa Arab yang merupakan: ”masdar dari
kata Qara-a, Yaqraa-u yang berarti
bacaan yang terdapat pada Al-Qur’an.”[9]
Menurut istilah Al-Qur’an adalah: ”Firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
dengan perantara malaikat Jibril sebagai Undang-Undang bagi umat Islam agar
umat Islam dapat bertaqwa kepada Allah SWT.”[10]
Sedangkan Hadits secara bahasa
adalah: ”Khabar atau berita dan secara istilah adalah segala perkataan,
perbuatan, sifat ataupun diamnya Nabi terhadap sesuatu hal yang terjadi.”[11]
Al-Qur’an Hadits yang
dimaksudkan disini adalah mata pelajaran yang dipelajari di MTsN Kembang
Tanjong yang merupakan pecahan mata pelajaran dari Pendidikan Agama Islam.
4. Pengaruh
Pengertian Pengaruh dalam kamus besar Bahasa
Indonesia adalah: “gaya yang ada atau
timbul dari sesuatu ( orang, benda )
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”. [12]
Sedangkan
pengertian pengaruh menurut badudu dan Zain yaitu: “(1). Daya yang menyebabkan sesuatu yang
terjadi; (2). Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain; dan
(3). Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain.”[13]
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehingga, dalam penelitian ini
penulis meneliti seberapa besar pengaruh penerapan metode hafalan terhadap minat
belajar siswa di MTsN Kembang Tanjong.
5. Minat Belajar
Minat artinya:
“perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan.” [14]
Dalam Kamus
Ensiklopedi minat ialah: “ kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima
sesuatu dari luar. Tiap-tiap pelajaran harus menarik minat murid-murid. Minat
merupakan satu kaidah pokok dalam didaktik”. [15]
Di
dalam Ilmu jiwa pendidikan, minat merupakan bagian dari pada motivasi, yang
termasuk ke dalam motivasi intrinsik yaitu : kekuatan tersembunyi di dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang
khas. Kadang-kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang-kadang pula
berpangkal pada suatu keputusan rasional tetapi lebih sering hal itu merupakan
perpaduan kedua proses tersebut. [16]
Sedangkan W.S. Winkel mengemukakan belajar adalah: “suatu
mental yang menggerakkan kepada penguasaan pengetahuan kecakapan, kebiasaan
atau setiap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga
menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptasi, suatu perubahan dan
tingkah laku yang merupakan hasil pengalaman.”[17]
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
belajar adalah suatu kecenderungan hati atau keinginan hati untuk belajar,
keinginan itu adalah sesuatu yang didapatkan setelah terjadinya perubahan
tingkah laku seseorang siswa.
6.
Siswa
Siswa atau peserta
didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Secara istilah siswa diartikan pelajar yang sedang menuntut ilmu pada Madrasah.
Menurut Poerwadarminta, “siswa adalah pelajar. ”[18]
Sedangkan
yang penulis maksudkan dengan Siswa adalah Siswa atau peserta didik merupakan
anggota masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara istilah
siswa diartikan pelajar yang sedang menuntut ilmu pada MTsN
Kembang Tanjong
D. Tujuan dan Signifikasi Penulisan Skripsi
Setiap pekerjaan yang dilakukan tidak terlepas dari
tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dalam penulisan skripsi ini mempunyai
tujuan yang sekaligus merupakan salah satu motivasi untuk membahasnya.
1.
Untuk mengetahui
penerapan metode hafalan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits
2.
Untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode hafalan terhadap minat belajar siswa
Adapun signifikasi penulisan skripsi adalah:
1.
Bagi pihak
madrasah, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan meningakatkan
minat belajar siswa serta mengoptimalkan
penerapan metode hafalan di MTsN Kembang
Tanjong.
2.
Bagi
guru-guru di madrasah dalam meningkatkan minat belajar siswa serta pengaruh
penerapan metode hafalan pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada MTsN Kembang
Tanjong
3.
Bagi siswa
sebagai bahan informasi tentang penerapan metode hafalan Al-Qur’an Hadits dan
pengaruhnya terhadap minat bealajar siswa pada MTsN Kembang Tanjong
E. Hipotesis
Hipotesis
sangatlah perlu dalam sebuah penelitian, karena hipotesis merupakan jawaban
atau dugaan sementara terhadap permasalahan yang sedang dihadapi serta dapat
dijadikan kompas di dalam sebuah penelitian, akan tetapi tingkat kebenarannya
tidak mutlak dan masih membutuhkan kepada sebuah pengujian. Hal ini sesuai dengan dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa
hipotesis adalah: “sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”[19]
Adapun yang menjadi
hipotesis penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.
Penerapan metode hafalan dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits
belum dapat meningkatkan minat belajar siswa
2.
Guru
mengalami kendala dalam penerapan metode
hafalan sehingga minat belajar siswa rendah.
[1] WJS. Poerwedarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta
: Balai Pustaka, 1976), hal 1059
[2]
Manuk Hardinawati, dkk, Kamus
Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002), hal
698.
[4] Ibid. hal. 432
[5]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1993, hal.291
[6]Depdikbud
, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,
(Proyek pengadaan Buku dan Kitab , Jakarta, 2002), hal. 18.
[7]
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa
Indonesia cet III (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002) hal. 53
[9] Abdullah Mansyur, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bintang Pelajar, 1986), hal 30.
[11] Ibid, hal. 342.
[13]
JS.Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus
Umum Bahasa Indonesia,Cet IV, ( Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 2001 ),
hal. 176.
[15]
Soeganda Poerbakawatja dan H.A.H.
Harahap, Ensiklopedi pendidikan, Cet.
II ( Jakarta : Gunung Agung, 1981), hal.214
[16]
Departemen Agama RI, Metodologi
pendidikan Agama Islam,( Jakarta :
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001), hal.82.
[17] W.S.
Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi
Belajar, Jakarta: PT. Ghalia, 1986), hal. 151.
[19]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta ,
2001), hal.62
0 comments