BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Pembahasan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Lafadz Hadis
عَنْ
أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ
: إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً
نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ
مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ
الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ
وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ
اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ
عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ
أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. رواه البخاري ومسلم
B.
Terjemahan Hadis
Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, dia
berkata: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami
dan beliau adalah arang yang selalu benar dan dibenarkan: "Sesungguhnya
setiap arang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama
empat puluh hari dalam bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi ‘alaqah(segumpal
darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghah(segumpal
daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah searang malaikat kepadanya, lalu
malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat:
Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya.
Maka demi Allah yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu
yang melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga
sehingga jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang
telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka
sehingga dia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada sesearang diantara kamu
yang melakukan amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka
sehingga jarak antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena
taqdir yang telah ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk
surga sehingga dia masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
C.
Takhrij Hadis
J
D.
Penjelasan Hadis
K
E.
Kaitan Hadis Dengan Pendidikan
Kaitan hadis dengan pendidikan bisa kita lihat dari faedah yang
terkandung dalam hadis tersebut. Faedahnya antara lain sebagai berikut :
1. Penjelasan tentang proses penciptaan manusia di dalam perut ibunya. Dan ia
mengalami empat periodisasi. [Yang pertama] Periode Nuthfah (dalam bentuk
sperma) selama empat puluh hari. [Kedua] Periode ‘Alaqah (gumpalan darah)
selama empat puluh hari. [Ketiga] Periode Mudghoh (gumpalan daging) selama 40
hari. [Keempat] Periode terakhir, adalah setelah ditiupnya ruh ke dalam tubuh
janin. Janin mengalami proses perkembangan dalam perut ibunya dalam tahap
perkembangan seperti ini.
2. Sebelum berumur empat bulan, janin belum dapat dihukumi sebagai manusia
yang hidup. Atas dasar ini, jika bayi itu keluar sebelum kandungan itu genap
berumur empat bulan, maka ia tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak pula
dishalatkan, karena ia belum dapat disebut seorang manusia.
3. Setelah kandungan berusia empat bulan, ditiupkan ruh padanya. Maka (setelah
itu), ia telah positif dihukumi sebagai manusia yang hidup. Jadi, jika setelah
itu –kandungan itu keluar- maka ia dimandikan, dikafani, dan dishalatkan.
Sebagaimana jika janin itu telah genap berusia sembilan bulan.
4. Adanya malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi rahim (kandungan).
Berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, “Maka diutuslah malaikat
kepadanya.” Yakni malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi rahim.
5. Keadaan manusia telah ditakdirkan ketika ia berada di dalam perut ibunya,
yakni telah ditakdirkan rizqinya, amalannya, ajalnya, dan apakah dia celaka
ataukah bahagia.
6. Penjelasan tentang hikmah Allah, bahwa segala sesuatu di sisinya
(ditetapkan) dengan batas waktu tertentu dengan takdir; tidak dapat didahulukan
dan diakhirkan.
7. Setiap orang wajib merasa takut dan cemas karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah mengabarkan, “Bahwa seseorang beramal dengan amalan ahli surga
hingga jarak antara dirinya dan surga hanya sehasta, lalu ia didahului oleh
kitab (takdir), sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga ia
memasukinya.”
8. Seorang manusia tidak sepantasnya berputus asa, karena bisa jadi seseorang
melakukan kemaksiatan dalam waktu yang lama kemudian Allah memberikan hidayah
kepadanya, sehingga ia bisa mendapatkan petunjuk di akhir hayatnya.[1]

0 comments